Kelembaban optimal di udara rumah merupakan faktor penting yang seringkali diabaikan oleh banyak orang. Padahal, mempertahankan kelembaban optimal di udara rumah memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan dan kenyamanan kita sehari-hari.
Menurut Dr. John E. Stauffer, seorang ahli kesehatan lingkungan dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, kelembaban optimal di udara rumah adalah antara 40% hingga 60%. “Kelembaban di udara yang terlalu rendah dapat menyebabkan gangguan pernafasan dan kulit kering, sedangkan kelembaban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan bakteri yang berbahaya bagi kesehatan,” ujar Dr. Stauffer.
Mempertahankan kelembaban optimal di udara rumah dapat dilakukan dengan beberapa cara sederhana. Salah satunya adalah dengan menggunakan dehumidifier atau humidifier. Dehumidifier membantu menyerap kelembaban berlebih di udara, sedangkan humidifier membantu menambah kelembaban jika udara terlalu kering.
Selain itu, menjaga ventilasi udara juga sangat penting untuk mempertahankan kelembaban optimal di udara rumah. Pastikan rumah memiliki ventilasi yang baik agar udara segar dapat masuk dan udara lembab dapat keluar dengan lancar.
Menurut Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, seorang ahli lingkungan dari Universitas Indonesia, menjaga kelembaban optimal di udara rumah juga dapat meningkatkan kualitas tidur. “Udara yang terlalu kering atau terlalu lembab dapat mengganggu kualitas tidur kita. Dengan mempertahankan kelembaban optimal, kita dapat tidur lebih nyenyak dan bangun dengan segar,” ujar Prof. Budi.
Dengan demikian, tidak ada alasan untuk mengabaikan kelembaban optimal di udara rumah. Dengan memperhatikan hal ini, kita dapat meraih manfaat kesehatan dan kenyamanan yang optimal di rumah. Jadi, jangan lupa untuk selalu memperhatikan kelembaban udara di rumah agar hidup kita lebih sehat dan nyaman.